Ketika Mobil Berubah Menjadi Ruang Makan: Drive-Thru, Tatakan Gelas, dan Budaya Makan di Dalam Mobil

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Budaya makan di dalam mobil tak bisa dilepaskan dari kemunculan drive-thru pada 1940-an di Amerika Serikat. Belum lagi segala kenyamanan yang disediakan di dalam mobil (Wikipedia Commons)
Budaya makan di dalam mobil tak bisa dilepaskan dari kemunculan drive-thru pada 1940-an di Amerika Serikat. Belum lagi segala kenyamanan yang disediakan di dalam mobil (Wikipedia Commons)

Budaya makan di dalam mobil tak bisa dilepaskan dari kemunculan drive-thru pada 1940-an di Amerika Serikat. Belum lagi segala kenyamanan yang disediakan di dalam mobil seperti kemunculan tatakan gelas dan item-item lainnya.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Ada dua hal yang punya dampak signifikan terhadap budaya makan di dalam mobil di Amerika Serikat. Pertama restoran drive-thru, kedua tatakan gelas dalam mobil.

Dua elemen itu disebut punya sumbangsih terhadap budaya makan di dalam mobil. Bagaimana penjelasannya?

Amerika adalah negara yang sibuk

Sejak 1950 hingga 2000, rasio pekerja terhadap total populasi di Amerika Serikat meningkat dari 52,7 persen menjadi 59,2 persen. Dalam kurun waktu itu, total populasi Amerika meningkat dari 150 juta menjadi 281 juta. Dan menurut sebuah data, dalam kurun yang sama, tenaga kerja di Amerika telah meningkat secara drastis dari 79 juta orang menjadi 167 juta orang.

Tak hanya itu, demografi angkatan kerja di Amerika Serikat juga berubah. Pada 1976, jumlah angkatan kerja perempuan sebesar 40,5 persen, lalu pada 2006 bertambah menjadi 47,7 persen. Apakah itu artinya perempuan Amerika kiwari lebih mengejar karier di luar rumah dibanding jadi ibu rumah tangga?

Tak hanya orangnya, jumlah jam kerjanya juga meningkat. Dari 1950 hingga 2000, rata-rata jumlah jam kerja per orang per minggu di Amerika meningkat dari 22,3 jam menjadi 23,9 jam. Tak hanya itu, mereka juga menghabiskan banyak waktu dalam perjalanan ke kantor, dengan rata-rata 50 menit per hari menggunakan mobil.

Faktor sosial juga punya peran terhadap persepsi kesibukan. Siap-siap saja jadi omongan di tongkrongan jika mereka tidak pekerja. Itulah kenapa mereka akhirnya berhasrat untuk mencari kesibukan.

Selain itu, kebutuhan untuk terus eksis, kebutuhan untuk mendapatkan status sosial, kebutuhan teknologi komunikasi, juga mendorong warga Amerika Serikat untuk terus sibuk -- fenomena ini juga terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia.

Mencari kenyamanaan

Karena kesibukan yang terus meningkat itulah warga Amerika mencari produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan jadwal mereka. Atau istilahnya, produk atau layanan yang efektif dan efisien. Lalu muncullah toko serba yang buka 24 jam pada awal 1960-an

Budaya KenyamananPeningkatan kesibukan yang ditunjukkan sebelumnya telah menyebabkan warga Amerika mencari produk dan layanan yang sesuai dengan jadwal mereka. Toko serba ada yang buka 24 jam sehari mulai muncul pada awal tahun 1960-an yang berkontribusi terhadap fenomena "matinya ritme diurnal" -- dalam biologi,ritme diurnal adalah ritme di mana fungsi tubuh atau sekresi hormon berubah secara siklis setiap 24 jam.

Apa saja produk dan layanan yang efektif dan efisen itu, di antaranya ...

Drive-thru...

Banyaknya waktu yang dihabiskan warga Amerika di dalam mobil melahirkan budayaon-the-go consumption aliaskegiatan membeli dan mengonsumsi makanan serta minuman saat dalam perjalanan. Yang mana, 20 persen makanan yang dibeli dimakan di dalam mobil.

Restoran drive-in, yang populer pada1950-an dan 1960-an, dulunya menghadirkan pengalaman makan cepat (dalam mobil). Makanan diantar ke mobil oleh carhop (pelayan yang melayani pelanggan dalam mobil) dan pelanggan menikmati makanan mereka di mobil mereka yang diparkir.

Pada 1948, McDonald's memperkenalkan "Speedee Service System" yang memungkinkan pelanggan drive-in melayani diri mereka sendiri sehingga proses makan lebih cepat -- dan lebih murah. Maskot asli mereka adalah sebuah karakter bernama "Speedee" (muncul dari 1953 hingga 1962) untuk mewakili komitmen mereka terhadap layanan cepat.

Meski begitu, pelanggan beranggapan bahwa layanan cepat ini tidak cukup hingga kemudian muncullan layanan drive-trhu yang memungkinkan pelanggan bisa membawa pulang makanan -- alias dibungkus. Layanan drive-trhu yang dibuat oleh Red's Giant Hamburgs pada 1947 di Route 66 Springfield Mossouri dianggap sebagai yang pertama.

McDonald's sendiri baru membuat drive-thru pertama mereka pada 1975, lokasinya di Sierra Vista, Arizona. Dengan didukung oleh teknologi yang semakin canggih, layanan itu kemudian menjamur hingga sekarang.

Pada 2011, ada 12,4 miliar kunjungan ke drive-thru makanan cepat saji di Amerika Serikat. Setidaknya tiap orang di Amerika Serikat, memakan 32 makanan cepat saji di dalam mobil per tahun. Tak pelak lagi, drive-thru telah memudahkanrutinitas orang-orang Amerika yang begitu peduli dengan kenyamanan.

Tatakan gelas

Tempat gelas mobil pertama kali diperkenalkan pada 1950-an seiring dengan ditemukannya nampan makanan ringan yang dapat dilepas dan digantung di dasbor mobil. Dalam sebuah iklan yang muncul waktu itu digambarkan bahwa nampan makanan ringan sebagai sebuah pengalaman perjalanan.

Pada 1960-an cangkir kopi didesain ulang dengan bagian bawah yang lebih lebar untuk memberikan stabilitas bagi minuman yang diletakkan di atasnya atau dasbor kendaraan, tapi itu tentu membutuhkan tempat khusus di dalam mobil.

Rubbermaid, sebuah perusahaan asal Amerika yang memproduksi peralatan rumah tangga, termasuk wadah penyimpanan makanan, tong sampah, dan botol minum, pada 1970-an mengeluarkan iklan tempat gelas yang dapat dilepas yang menempel pada jendela atau laci mobil.

Tempat gelas bawaan pertama muncul nempel di laci mobil. Lalu pada 1980-an, tempat gelas diintegrasikan ke dalam desain mobil dan muncul di antara kursi penumpang depan atau konsol depan. Integrasi tatakan gelas dalam mobil meningkat setelah kasus Stella Liebeck v. McDonald's Corporation pada 1994 dan pada awal 2000an lebih dari 60% pengemudi melaporkan menggunakan tempat menaruh gelas mereka setiap hari.

Transmisi otomatis dan kenyamanan dalam mobil

Oldsmobile 1948 adalah mobil komersial pertama yang dijual dengan transmisi otomatis. Keberadaan transmisi otomatis yang muncul pada 1940-an itu memungkinkan pengemudi makan dan minum di dalam mobil dengan melepaskan tangan kanan.

Sejak diperkenalkan, mobil-mobil Amerika juga telah menggabungkan banyak teknologi lain yang memudahkan makan atau minum di dalam mobil. Sebuah studi oleh ExxonMobil menemukan, lebih dari 70 persen pengemudi mengaku makan sambil mengemudi dan 83 persen mengaku minum dalam kondisi yang sama.

Tak hanya itu, mobil-mobil zaman sekarang juga sudah dilengkapi dengan tempat-tempat khusus yang bisa digunakan untuk menyimpan saus, tempat duduk dilengkapi meja makan, dan lain sebagainya. Ada juga tempat gelas yang bisa memanaskan atau mendinginkan minuman,lampu gelas otomatis di malam hari, pelapis jok yang tahan noda dan bau, dan lemari es, dan lain sebagainya.

Dengan begitu, orang Amerika yang semakin hari semakin sibuk yang begitu peduli dengan kenyamanan semakin terbiasa dengan makan di dalam mobil. Tapi apakah semua negara Barat, yang terkenal dengan sibuknya, seperti itu? Seperti tidak.

Di Jerman, sebagaimana diutarakan oleh Keith Price dari Volkswagen, "Mobil ya untuk mengemudi, bukan untuk makan. Di sana ada penolakan yang kuat terhadap budaya makan di dalam mobil."

Begitulah bagaimana budaya makan di dalam mobil sudah menjadi bagian dari masyarakat Amerika yang sibuk -- dan barangkali juga di negara kita, Indonesia.

Artikel Terkait