Advertorial

Ini Kata Psikolog Lho: Berhentilah Mencari 'Passion' dan Lakukan Ini Sebagai Gantinya

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Pasti banyak pihak yang telah berkata dan menyarankan Anda untuk menemukan dan mencari passion guna menjalani hidup yang sebenar-benarnya.

Yakni untuk melakukan apa yang benar-benar sukai, hal yang sungguh bermakna, sekan itu mudah.

Namun dalam sebuah makalah baru, para psikolog justru mengatakan hal sebaliknya.

Sementara orang bermaksud baik ketika menyarankan untuk menemukan passion, itu sebenarnya adalah saran yang buruk.

Baca Juga:BPOM Resmi Nyatakan Susu Kental Manis Tak Mengandung Susu: Ini Risiko Penyakit Berbahaya di Balik Susu Kental Manis

Mengapa? Karena keyakinan pada gagasan bahwa passion adalah sesuatu yang tetap, lengkap, dan sudah terbentuk.

Hal itu sebenarnya dapat menghambat kemampuan orang untuk mengembangkan minat mereka.

Pesan untuk menemukan passion umumnya memiliki maksud agar kita jangan terlalu khawatir tentang bakat.

Jangan tunduk pada tekanan untuk status atau uang.

Baca Juga:Dilempar 5 Granat, Bung Karno Bukannya Mencari Tempat Berlindung tapi Malah Menjadi Tameng Bagi Anak-anak di Sekitarnya

Serta untuk menemukan apa saja yang bermakna dan menarik bagi diri sendiri.

Sayangnya, kepercayaan yang ditimbulkan pesan ini dapat merusak perkembangan kepentingan individu.

Dalam studi baru, O'Keefe, bersama dengan rekan-rekan dari Universitas Stanford, melakukan serangkaian eksperimen.

Mereka menguji sejauh mana kepentingan individu dapat diperbaiki dengan teori tetap dan teori pertumbuhan.

Baca Juga:Rendam Kapas Dengan Alkohol, Lalu Taruh di Pusar, Ini yang Akan Terjadi pada Anda!

Dalam satu eksperimen, siswa dikategorikan sesuai dengan minat mereka: STEM (sains, teknologi, engineering/ rekayasa, matematika) & seni/ kemanusiaan.

Semakin banyak siswa yang dihadapkan pada hal yang hanya mereka sukai, maka akan sedikit pula mereka dapat menikmati membaca artikel dari luar minatnya.

Sedangkan dalam hal pendidikan dan memperbaiki diri sendiri di dunia interdisipliner, manfaat dari mindset berkembang/ teori pertumbuhan lebih bagus daripada teori tetap.

"Banyak kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan bisnis terjadi ketika orang menggabungkan bidang yang berbeda-beda," kata psikolog Gregory Walton.

Baca Juga:Tak Perlu Panik Jika WC Mampat, Bahan Alami di Dapur Anda Ini Ampuh Mengatasinya

Yakni ketika orang melihat hubungan baru antara bidang yang mungkin belum pernah dilihat sebelumnya.

"Jika Anda terlalu sempit dan berkomitmen pada satu bidang, minat dan keahlian Anda bisa terhambat untuk tumbuh," lanjutnya.

Karena itu, tim mengatakan kita harus memberi tahu orang untuk mengembangkan passion mereka, bukan untuk mencari dan menemukannya.

Mungkin saran untuk mencari passion hanya sebuah kata-kata, namun kita harus lebih aktif dalam mengembangkan passion.

Bukan mengambil sikap pasif, karena ia merupakan proses kreatif.

Baca Juga:Berniat Angkat Kulit Mati, Kuku Kaki Wanita Ini Justru Terbelah Setelah Lakukan 'Fish Spa'

Artikel Terkait