Jejaring Sosial Merusak Relasi

Agus Surono

Penulis

Jejaring Sosial Merusak Relasi
Jejaring Sosial Merusak Relasi

Intisari-Online.com - Sekitar satu dekade ini, jaringan sosial telah mengubah bagaimana kita berinteraksi dengan teman, toko, jaringan, dan mengumpulkan berita. Banyak dari hampir 1 miliar pengguna Facebook – dan jutaan yang menggunakan Twitter, LinkedIn, atau blog – tak bisa membayangkan berkomunikasi tanpa adanya alat-alat tersebut.

Harlequin 2012 Romance Report menunjukkan bagaimana teknologi mengubah cara pria dan wanita berkomunikasi dengan sesamanya. Potensi untuk meningkatkan hubungan intim menjadi tak terbatas. Hari Valentine merupakan waktu sempurna untuk mengeluarkan sebuah peringatan: situs-situs jaringan sosial bisa membuka kotak Pandora yang merusak hubungan antarpasangan. Misalnya saja cinta lama bersemi kembali, cemburu dengan aktivitas online pasangan, memata-matai pasangan, dan kedekatan tatap muka yang tergerus.

Inilah beberapa persoalan umum yang bisa terjadi manakala relasi kehidupan nyata berpindah ke situs media sosial:

  • Penuh pengungkapan. Setiap orang yang terlibat dalam relasi online harus bersedia diketahui statusnya di Facebook. Tentu saja ada beberapa perkecualian sesuai dengan aturan yang ada, tapi jika pasangan Anda menolak untuk mengungkapkan relasi Anda di jejaring sosialnya, berarti Anda harus waspada.
  • Kepercayaan. Tak harus Anda dan pasangan menjadi "teman" di situs media sosial. Namun, jika pasangan Anda berteman dan pasangan tidak membiarkan Anda melihat semua teman online dia, Anda harus berhati-hati. Jika kepercayaan menjadi isu yang mengemuka dan hubungan Anda berpotensi mandeg, Anda dan pasangan sudah saatnya berbagi email, pesan-pesan Facebook dan teks untuk memberikan kepastian.
  • Masa lalu. Anda tersanjung ketika “mantan pacar” mencarimu lewat online dan mengirim catatan atau gambar. Sepertinya menggoda untuk menyapa pasangan lama, terlebih saat hubungan Anda dengan pasangan saat ini berada di pinggir jurang. Interaksi macam ini hanya akan merenggangkan, menjauhkan, dan berpotensi merusak situasi kehidupan nyata Anda. Godaan untuk mengulang masa lalu serasa menyenangkan, tapi Anda harus membuangnya jauh-jauh.
  • Terlalu banyak informasi. Ketika hati panas karena kemarahan, situs media sering menjadi tempat curhat. Namun, apakah dunia kudu tahu bahwa pasangan Anda lupa hari ulang tahun Anda. Atau ia mengajak bicara saat Anda asyik menonton pertandingan kesayangan Anda. Cerdaslah tentang apa yang harus Anda keluarkan untuk konsumsi umum. Kurang menghormati pasangan Anda di tempat umum tidak pernah bisa menyehatkan relasi Anda. Ingat itu.
  • Permanen. Apa yang sudah Anda posting, twit, atau email akan tersimpan secara permanen. Bahkan meski pesan dihapus, account ditutup, atau hard disk diformat ulang. Tak seorang pun tahu bahwa aktivitas online kita diawasi. Jadi, jaga aktivitas online Anda bebas konflik dan drama.
Kekuatan untuk menemukan, membangun, dan merawat hubungan akrab yang berkualitas terletak pada individu Anda. Buatlah relasi Anda sebagai prioritas dan investasi dalam membuat hari-hari bahagia, tak hanya di Hari Kasih Sayang saja. (USA Today)