Advertorial

Putri Diana Spencer, Anak Nanny yang Jago Renang dan Loncat Indah

Moh. Habib Asyhad
K. Tatik Wardayati
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – The Honourable Diana Frances Spencer lahir sore hari tanggal 1 Juli 1961. la anak ketiga Viscount Althorp, yang kesemuanya wanifa. Tidak mengherankan kalau orang tuanya sedikit kecewa.

Perjalanan hidup keluarganya bisa ditelusuri sampai abad ke-15. Waktu itu nenek moyang Spencer pedagang domba terkaya di Eropa. Saking kayanya, mereka dianugerahi gelar earl dari Raja Charles I.

Nama yang dipakai: Earl Althorp I. Karena itu mereka membangun Althorp House yang sangat megah di Northhamptonshire.

Selama tiga abad selanjutnya anggota-keluarga Spencer setia mengabdi keluarga Kerajaan Inggris. Ada yang menjadi duta besar, admiral bahkan ada yang hampir menjadi perdana menteri. Yang wanita pun tidak asing dengan jabatan-jabatan di rumah tangga Ratu.

Baca juga: Gara-gara Mengumbar Kisah Lingerie Putri Diana dan Ratu Elizabeth, Supplier Ini Dipecat

Kakek Diana dari pihak ibu, keluarga Fermoy, bergelar Baron. Rumah Diana semasa kecil bukan di Althorp yang seram dan bersudut-sudut gelap, tapi oli Park House, rumah keluarga Fermoy.

Rumah berkamar sepuluh ini berstaf 6 orang (dari koki, penerima tamu, sampai guru privat), mempunyai garasi luas, kolam renang air hangat, lapangan tenis dan crickret.

Diana sudah diajari berkuda ketika berumur 3 tahun. Kalau hari Natal tiba, anak-anak Spencer dipersilakan memilih sendiri hadiah Natal mereka dari katalog sebuah toko besar.

Anak-anak Spencer dibesarkari dengan gaya bangsawan kuno. Semuanya serba resmi. Charles, adik Diana (Earl Althorp yang sekarang) baru makan bersama ayahnya untuk pertama kalinya ketika berusia 7 tahun.

Mereka jarang bertemu ayah-ibu. Sehari-hari mereka diasuh oleh nanny (inang pengasuh).

Baca juga: Unik, Pangeran Harry Lamar Kekasihnya Gunakan Cincin Bertahtakan Berlian Milik Putri Diana

Diana lebih banyak mehghabiskan masa kecilnya bersama Charles, karena kedua kakaknya sudah jauh lebih besar. Keadaan semakin runyam ketika ayah-ibu yang jarang muncul itu pun bercerai.

Diana belum lagi 8 tahun. Setiap malam, sementara ia sendiri takut gelap, ia mendengar Charles menangis memanggil-manggil ibunya.

Sialnya, nanny pun sering berganti-ganti, dari yang manis sampai yang sadis. Ada yang langsung dipecat karena ketahuan mencampurkan obat urus-urus ke dalam makanan kakak-kakak Diana.

Ada lagi yang mengetok kepala Diana dengan sendok kayu kalau ia nakal. Ada yang mengadu kepala Diana dengan Charles.

Anak-anak Spencer jelas bukan anak asuh yang jinak. Mereka suka menaruh jarum di kursi nanny, membuang pakaiannya ke jendela, atau mengunci pengasuh mereka di kamar mandi.

Baca juga: Misteri Gaun Pengantin Putri Diana, Begitu Dilihat Sketsanya Langsung Dihancurkan

Di sekolah Diana biasa-biasa saja. Tapi ia atlet serba bisa. Menjadi juara renang atau loncat indah itu makanannya.

Ia malah terkenal dengan jurus "Spencer Special"-nya, karena ia dapat terjun menembus permukaan air tanpa kecipak air sedikit pun.

Kalau tidak sakit usus buntu, ia pasti sudah bertanding tenis di Wimbledon junior. Ia juga amat senang menari balet dan tap dance. Sayang, karena terlalu tinggi (176 cm) Diana batal menjadi penari.

Sebenarnya Diana tidak terlatih untuk menjadi tokoh. Paling tidak versi Andrew Morton. Sejak kecil ia merasa kurang diharapkan, lalu ia minder terhadap Sarah, kakak tertuanya.

Sarah memang ambisius dan jempolan di sekolah maupun di pergaulan. Ironisnya, sejak kecil pula ia sudah merasa nasibnya bakal "lain" dari orang lain.

Baca juga: Mimpi 'Ternakal' Putri Diana yang Harus Terkubur Bersama Kematiannya

Sejarah pendidikan formal Diana tak panjang. Sejak usia 9 tahun ia dimasukkan ke sekolah berasrama Riddleswoth Hall yang 2 jam jauhnya dari Park House.

Sekolah lanjutan ia lewatkan di West Heath. Setelah itu ia mendaftar ke Institut Alpin Videmanette, sebuah sekolah mahal di Gstaad, Swis.

Diana mengambil mata pelajaran sains rumah tangga, menjahit, dan memasak. Entah karena kurang senang belajar, ia sudah minta pulang sebelum sekolahnya selesai.

Masa sekolah Diana pun usai ketika ia baru berusia 17 tahun, 3 tahun sebelum ia menghadap altar bersama Pangeran dari Wales.

Tidak ada yang menyangka bahwa anak jangkung yang pemalu dan serba canggung itu sedang dibawa nasib untuk menjadi wanita utama Inggris yang ketenarannya tak kenal batas benua. (Diana, Her True Story – Intisari Agustus 1992)

Baca juga: Untuk Menghormati Putri Diana, Kate Middleton Kenakan Pakaian yang Sama Saat Memperkenalkan Putranya ke Dunia

Artikel Terkait