Surat Akil Mochtar (2): Apa yang Terjadi Jika Sebuah Tulisan Tangan Dipalsukan?

Ade Sulaeman

Editor

Surat Akil Mochtar (2):  Apa yang Terjadi Jika Sebuah Tulisan Tangan Dipalsukan?
Surat Akil Mochtar (2): Apa yang Terjadi Jika Sebuah Tulisan Tangan Dipalsukan?

Intisari-Online.com - Sebuah surat yang diduga ditulis Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar beredar di kalangan wartawan.Dalam surat yang ditujukan kepada para hakim konstitusi ini, Akil menyampaikan pengunduran dirinya, dan permohonan maaf kepada para hakim MK serta kepada semua staf dan karyawan MK.Beberapa pihak meragukan keaslian tulisan tersebut. Lalu apa yang terjadi saat tulisan tangan dipalsukan? Berikut ulasannya.Tulisan tangan Anda dihasilkan oleh otak sadar dan otak bawah sadar sekaligus. Pernyataan apa yang akan Anda tulis dihasilkan oleh otak sadar, sedangkan bagaimana bentuk tulisan tangan dibuat merupakan hasil dari goresan otak bawah sadar Anda.

Ketika sebuah tulisan tangan dipalsukan, otomatis goresan-goresan yang dihasilkan oleh otak bawah sadar dari si pemilik tulisan tangan asli mustahil bisa ditiru oleh si pemalsu. Amati gambar di bawah ini:

Screen-Shot-2013-09-22-at-4.57.56-PM
Screen-Shot-2013-09-22-at-4.57.56-PM

Dalam contoh sampel tulisan tangan di atas terdapat salah 1 pola yang dihasilkan oleh otak bawah sadar dari penulisnya, yaitu cara penulisan tangkai huruf “g” yang unik : dari bawah ke atas (seperti pada Figur B)

Normalnya, peniru akan membuat pola seperti dalam Figur A. Seandainya sadar pun, mustahil peniru bisa membuat pola dalam Figur B secara spontan ketika sedang dalam proses menulis uraian panjang.

Penjelasan di atas hanyalah satu dari ribuan tolak ukur yang bisa dilakukan ketika membedah keaslian sebuah tulisan tangan. Di sinilah selain jam terbang, dibutuhkan juga kejelian kombinasi makro & mikro analisa ketika menelaah keaslian sebuah dokumen tulisan tangan.

Perasaan tertekan atau kalut karena berbohong ketika membuat sebuah pernyataan tertulis pasti mempengaruhi ritme tulisan tangan yang bersangkutan dan menimbulkan kejanggalan. Mengapa demikian?

Karena ada peran limbic system; salah satu bagian otak manusia yang berfungsi mengatur perubahan emosi manusia; dalam proses menghasilkan sebuah tulisan tangan.

Perubahan yang terjadi dalam limbic system tercermin juga dalam tulisan tangan kita. Sehingga perasaan sedih, senang hingga stress semuanya tercermin dalam tulisan tangan dan bisa diukur secara jelas.

Kesimpulannya, hampir mustahil tulisan tangan seseorang bisa dipalsukan secara sempurna. (Deborah Dewi, Handwriting Analyst)

CATATAN PENTING : Sebelum menyatakan tulisan tangan seseorang tersebut asli atau palsu, selalu dibutuhkan dokumen pembanding berupa spesimen tulisan tangan asli dari yang bersangkutan.