Bagaimana Terjadinya Tsunami? Mengapa Banyak yang Belum Menyadarinya?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Sebuah masjid yang masih berdiri di tengah reruntuhan di Banda Aceh, pasca tsunami 2004. Artikel ini tentang bagaimana terjadinya tsunami, semoga dengan ini kita bisa menyadari kedatangannya sehingga kita bisa selamat dari amukannya (Wikipedia Commons)
Sebuah masjid yang masih berdiri di tengah reruntuhan di Banda Aceh, pasca tsunami 2004. Artikel ini tentang bagaimana terjadinya tsunami, semoga dengan ini kita bisa menyadari kedatangannya sehingga kita bisa selamat dari amukannya (Wikipedia Commons)

Artikel ini tentang bagaimana terjadinya tsunami, semoga dengan ini kita bisa menyadari kedatangannya sehingga kita bisa selamat dari amukannya. Selamat membaca.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Tsunami memang ancaman yang datangnya bisa kapan saja. Tapi kita bisa menghindari jika tahu bagaimana tanda-tandanya. Atau paling tidak, selamat dari amukannya.

Memang bagaimana terjadinya tsunami? Mengapa banyak dari kita yang belum menyadarinya?

Pengertian tsunami

Mengutip Kompas.com, tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya gelombang pelabuhan. Menurut KBBI, tsunami adalahgelombang laut sahsyat yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di dasar laut.

Menurut situs Weather.gov, tsunami adalah serangkaian gelombang yang kuat, disebabkan oleh gerakan yang besar dan tiba-tiba di bawah laut seperti gempa bumi, aktivitas vulkanik dan tanah longsor. Kecepatan gelombang tsunami tergantung dari kedalaman laut.

Di laut yang dalam, tsunami jarang terlihat tapi kecepatannya dapat mencapai lebih dari 800 km per jam. Saat gelombang masuk ke laut dangkal, kecepatannya berkurang menjadi sekitar 30 sampai 50 km per jam.

MenurutEnsiklopedia Bencana 1: Tsunami (2016) karya Rani Siti Fitriani dan kawan-kawan, tsunami merupakan gelombang air yang sangat besar dan terbentuk secara tiba-tiba. Gelombang umumnya disebabkan oleh gempa bumi, tapi bisa juga disebabkan oleh gunung meletus dan longsor.

Ada beberapa penyebab tsunami, yaitu:

1. Longsor

Laut juga memiliki bentuk muka bumi berupa tebing maupun bukit, seperti halnya daratan. Akibat gempa bumi dan dorongan arus laut yang terus menerus, menyebabkan tebing dan bukit menjadi labil sehingga terjadi longsor.

Bagian dari tebing dan bukit yang longsor tersebut akan memicu terjadinya gelombang tsunami. Contohnya adalah Tsunami Alaska pada tahun 1958. Tsunami ini terjadi karena gempa bumi yang terjadi di Sesar Fairweather memicu longsoran batu berukuran 30 juta meter kubik dengan berat sekitar 90 juta ton di Lituya Bay, Alaska.

2. Gunung meletus

Gunung api dengan tipe letusan yang sangat eksplosif berpotensi memicu terjadinya Tsunami. Gunung Krakatau merupakan contoh gunung api dengan tipe letusan Plinian atau tipe letusan yang dampak kerusakannya sangat besar hingga menghancurkan tubuh gunung api tersebut.

Letusan Gunung Karatau pada tahun 1883, memiliki kekuatan yang sangat besar yang suaranya terdengan hingga keluar wilayah Indonesia dan menyisakan hanya seperempat bagian pulau. Kekuatan letusan inilah yang menyebabkan terjadinya tsunami di berbagai wilayah di dunia.

3. Gempa bumi

Di Indonesia, tsunami kebanyakan terjadi akibat gempa bumi. Jika terjadi gempa besar, BMKG akan mengumumkan tentang ukuran gempa, jangkauan wilayah dan potensi terjadinya tsunami.

Gempa yang menyebabkan tsunami biasanya berkekuatan di atas 7 skala richter dan terjadi di zona subduksi atau penunjaman lempeng. Contohnya Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004 akibat gempa bumi berkekuatan 9,1 skala richter.

Darisitus Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD), proses terjadinya tsunami diawali dari gempa bumi yang menyebabkan rekahan di dasar laut. Air laut kemudian masuk ke rekahan dan pantai menjadi surut. Air tersebut dimuntahkan kembali sehingga membentuk gelombang yang tinggi dan cepat.

Tsunami juga punya tanda-tanda. Setiap terjadi gempa besar, tidak semuanya memicu terjadinya tsunami. Meskipun sulit untuk diprediksi tanpa alat pendeteksi tsunami, tapi ada tanda-tanda terjadinya tsunami.

Menurut Buku Pintar Penanggulangan Tsunami (2021) karya Puput Alvani, tanda-tanda terjadinya tsunami, sebagai berikut:

1. Diawali adanya gempa bumi yang berpusat di bawah laut atau di dekat laut.

2. Adanya suara gemuruh setelah gempa tapi suasana sekitar tenang.

3. Air laut surut dengan cepat dan kembali naik dengan cepat pula.

Sebagaimana bencana lainnya, tsunami juga punya dampak. Tsunami menghasilkan gelombang besar dengan arus air yang sangat kuat. Dampak yang disebabkan oleh tsunami antara lain:

1. Kekuatan dan aliran air yang dibawa oleh tsunami dapat merusak kapal, kendaraan, dan bangunan hingga menyebabkan korban luka dan korban jiwa.

2. Menyebabkan korban hilang akibat terbawa arus air yang menuju ke daratan maupun yang kembali ke laut

3. Terjadi banjir selama beberapa hari

4. Tsunami berukuran kecil dapat menyebabkan kerusakan pada kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan.

Bagaimana terjadinya tsunami?

Sekilas sudah disinggung bagaimana terjadinya tsunami. Pada dasarnya, tsunami adalah gelombang laut yang dahsyat yang terjadi, biasanya, setelah terjadinya gempa bumi atau gunung meletus atau penyebab yang lain.

Fenomena ini bahkan sering disebut sebagai gelombang laut bencana, karena dampaknya yang cukup merusak. Menurut National Ocean Service, tsunami adalah gelombang raksasa yang disebabkan oleh gempa bumi atau letusan gunung berapi di bawah laut.

Jauh di kedalaman samudra, gelombang tsunami tidak bertambah tinggi secara dramatis. Tapi saat gelombang bergerak ke daratan, mereka bisa menjadi semakin tinggi. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut daripada jarak dari sumber gelombang.

Gelombang tsunami dapat merambat dengan sangat cepat di perairan dalam, dan hanya melambat saat mencapai perairan dangkal.

1. Proses terjadinya tsunami

MenurutBritannica, setelah gempa bumi atau impuls pembangkit lainnya terjadi, rangkaian gelombang osilasi progresif yang sederhana disebarkan ke jarak yang sangat jauh di atas permukaan laut dalam lingkaran yang terus melebar.

Ini seperti gelombang yang dihasilkan oleh kerikil yang jatuh ke kolam dangkal. Namun, di perairan dalam, tsunami dapat bergerak secepat 800 kilometer per jam.

Panjang gelombangnya juga sangat besar, terkadang lebih dari 500 kilometer, tetapi amplitudo gelombang (tinggi) sangat kecil, hanya sekitar 30 sampai 60 sentimeter. Saat gelombang mendekati pantai sebuah benua, gesekan dengan naiknya dasar laut mengurangi kecepatan gelombang. Saat kecepatan berkurang, panjang gelombang menjadi lebih pendek dan amplitudo gelombang (tinggi) meningkat.

2.Naiknya perairan di pantai

Perairan pantai dapat naik setinggi 30 meter di atas permukaan laut normal dalam jangka waktu 10 sampai 15 menit. Perairan landas kontinen mulai berosilasi setelah kenaikan permukaan laut. Antara tiga hingga lima osilasi besar dapat menghasilkan sebagian besar kerusakan.

Umumnya muncul sebagai aliran air deras kuat yang dapat menumbangkan pohon, menyeret bangunan, dan membawa perahu jauh ke pantai. Bahkan sampai menghanyutkan seluruh pantai, semenanjung, dan formasi pantai dataran rendah lainnya.

Sering kali aliran air berikutnya sama berbahayanya dengan gelombang pertama atau bahkan lebih. Bagaimanapun, osilasi dapat berlanjut selama beberapa hari hingga permukaan laut mencapai kesetimbangan.

Sama seperti gelombang air lainnya, tsunami dipantulkan dan dibiaskan oleh topografi dasar laut dekat pantai dan oleh konfigurasi garis pantai. Akibatnya, efeknya sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.

Terkadang, gelombang tsunami yang pertama kali datang di pantai mungkin merupakan palung gelombang. Dalam hal ini, air akan surut dan memperlihatkan dasar laut yang dangkal. Namun, puncak gelombang berpotensi mengikuti palung hanya dalam selang waktu beberapa menit kemudian.

Begitulah artikel tentangbagaimana terjadinya tsunami, semoga dengan ini kita bisa menyadari kedatangannya sehingga kita bisa selamat dari amukannya. Selamat membaca.

Artikel Terkait