Advertorial

Istri Potong Mr P Suami Karena Ketahunan Selingkuh: Setelah Dipotong, Mungkinkah Mr P Disambung Kembali?

Mentari DP

Penulis

Smart And Inspiring - Intisari Online
Smart And Inspiring - Intisari Online

Intisari-Online.com – Kasus perselingkuhan banyak terjadi.

Salah satunya kasus di mana seorang wanita berusia 58 tahun mengetahui suaminya berselingkuh ketika masih berstatus suami istri.

Dilansir dari The Sun pada Senin (29/7/2019), akibat dari kejadian ini sang istri marah besar dan memotong habis Mr P milik suaminya.

Kejadian ini terjadi pada 24 Julo 2019 silam.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Cadangan Batubara Indonesia Tinggal 80 Tahun Lagi

Awalnya, dia menggoda korban dengan mengajaknya melakukan hubungan badan. Namun ketika suaminya menurunkan celana, si istri mencengkram dan memotong penisnya dengan gunting, meninggalkan sisa hanya beberapa senti.

Setelahnya si istri mencoba bunuh diri namun dia selamat.

Selanjutnya, keduanya dibawa dibawa ke National Taiwan University Hospital Zhudong Branch untuk penanganan lanjutan.

Namun menurut dokter, mereka tidak akan bisa memasang kembali Mr P korban.

Kasus ini pernah terjadi beberapa kali. Pertanyaannya, apakah sebenarnya penis yang dipotong bisa disambung kembali?

Menurut dr Gideon Tampubolon,Sp U, jika sudah lewat dari 8 jam, jaringan dalam organ yang terpotong sudah mati.

"Syarat untuk operasi penyambungan adalah organ harus dalam kondisi bersih dan langsung disimpan dalam cairan es atau larutan garam fisiologis yang dingin supaya steril.”

“Karena itu, pasien harus secepatnya dibawa ke rumah sakit," kata dokter dari RS Premier Bintaro, Tangerang, tersebut saat dihubungi Kompas.com.

Baca Juga: Kisah Bocah 9 Tahun yang Rawat Ayahnya yang Disabilitas Seorang Diri, ‘Ingin Jadi Dokter Untuk Sembuhkan Ayah’

Operasi penyambungan organ yang putus, menurut dia, termasuk operasi mikro yang membutuhkan mikroskop dan melibatkan beberapa dokter spesialis, termasuk dokter urologi dan ahli bedah vaskuler.

"Operasinya sangat rumit karena menyambung uretra, pembuluh darah serta saraf," katanya.

Ia menambahkan, sebenarnya di Indonesia ada beberapa kasus serupa dan berhasil disambung kembali. Akan tetapi, pasien memang tidak terekspos karena alasan privasi.

"Kasus yang cukup besar adalah di Amerika Serikat yang penisnya dipotong oleh istrinya. Operasinya berhasil, bahkan penisnya bisa berfungsi normal untuk ereksi," paparnya.

Namun menurutnya, pada kebanyakan kasus, penis yang disambung kembali susah berfungsi kembali karena saraf-sarafnya sudah putus.

"Umumnya pria menjadi impoten," imbuhnya.

Mampu tidaknya seorang pasien untuk bisa ereksi kembali juga tergantung pada sepanjang apa bagian kelamin yang terpotong.

"Kalau yang dipotong hanya dua senti umumnya masih bisa berhubungan seksual kembali.”

“Selain itu tergantung juga pada ukuran sisanya dan berapa panjang penis tersebut biasanya ereksi," katanya.

Hal senada disampaikan Prof Wimpie Pangkahila, Sp And. Menurutnya, jika organ yang terpotong sedikit, penis masih bisa ereksi walau tidak sempurna.

"Ereksi tidak bisa sempurna karena untuk terjadinya ereksi pembuluh darah di penis harus terisi," kata dokter dari Universitas Udayana, Bali, ini.

Pemasangan implan pada penis, menurut Wimpie, sulit dilakukan karena implan harus dimasukkan ke dalam ruang pembuluh darah.

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Penis Dipotong, Mungkinkah Disambung Lagi?")

Baca Juga: PPB: Jumlah Anak-anak Palestina yang Terbunuh oleh Pasukan Israel Capai 729 Anak

Artikel Terkait