Advertorial

Beli Apartemen Rp43,4 Miliar, Ini 3 Alasan Kelakuan Orang Tajir Bikin Kita 'Kepo'

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Mentari DP

Tim Redaksi

Smart And Inspiring - Intisari Online
Smart And Inspiring - Intisari Online

Intisari-Online.com - Sosok profil pembeli tunai apartemen mewah berharga Rp43,4 miliar menjadi perhatian publik belakangan.

Artikel Kompas.com berjudul "Profil Pembeli Apartemen Rp43,4 Miliar Tunai Bukan OKB Tanggung" bahkan telah dibaca sebanyak 62.833 kali hingga saat ini.

Hal ini menunjukkan tingginya ketertarikan para warganet tentang kehidupan para orang kaya "tajir melintir".

Tak hanya saat ini saja, ketertarikan masyarakat pada kehidupan orang kaya sudah sejak lama.

Baca Juga: Gelombang Tinggi 6 Meter Akan Terjadi di Indonesia Peringatan Mulai 20-26 Juli, Ini Daftar Wilayah Terdampak

Lihat saja, reality show yang menunjukkan kehidupan keluarga sosialita dunia The Kardashian yang berjudul Keeping Up With The Kardashians.

Reality show tersebut bahkan sudah memasuki musim ke-16 tahun ini.

Ini membuktikan bahwa banyak orang yang penasaran dengan kehidupan para orang kaya.

Di Indonesia, pada 2018 lalu, tagar #CrazyRichSurabayan menjadi trending di twitter.

Baca Juga: Miliki IQ 90 dan Usia Mental 14 Tahun, Hidup Raja Heroin Berkepribadian Psikopat Ini Berakhir Tragis

Kebanyakan berisi kesaksian bagaimana kehidupan orang kaya "tajir melintir" asal Surabaya.

Fenomena-fenomena ini menunjukkan bahwa ketertarikan masyarakat terhadap kehidupan orang kaya selalu ada.

Tapi, apa yang menyebabkan rasa penasaran itu?

1. Benci Orang Kaya Tapi Ingin Menjadi Kaya

Baca Juga: Kisah Jennifer Pan, 'Anak Emas' yang Habisi Nyawa Orangtuanya Secara Sadis Karena Muak Selalu Dituntut untuk Berprestasi

Ternyata fenomena ini juga menjadi perhatian para pakar dunia.

Menurut para pakar keuangan dunia, rasa penasaran itu banyak berhubungan dengan korelasi cacat mengenai banyak uang dengan peningkatan kebahagiaan.

Dengan kata lain, banyak orang berpikir bahwa orang yang memiliki banyak uang akan lebih banyak bahagia.

Meski di satu sisi, kenyataannya tidak selalu seperti itu.

Brad Klontz, pendiri the Financial Psychology Institute juga turut berkomentar mengenai fenomena ini.

Baca Juga: Berusia Lebih dari 2.000 Tahun, Begini Praktik Menggantungkan Peti Mati di Tebing oleh Suku Igorot

"Kita memiliki love-hate relationship dengan kekayaan," ungkap Klontz dikutip dari Highsnobiety Maret 2018 lalu.

"Kita memiliki keyakinan negatif tentang kekayaan seperti korupsi, orang kaya yang rakus, dan kekayaan keluarga yang membuat orang tak punya bakat serta tujuan," imbuhnya.

Uniknya, ketika mempelajari mengenai hubungan masyarakat dan kekayaan, Klontz menemukan bahwa orang yang mengaitkan orang kaya dengan sifat negatif justru percaya bahwa kekayaan dapat mengubah hidup mereka lebih baik.

Hasil akhir ini memberi pemahaman baru bahwa sebenarnya masyarakat membenci orang kaya tapi di saat yang sama ingin menjadi seperti mereka.

Baca Juga: Nikah Lagi Tanpa Sepengetahuan Istri, Seorang Pria Disiram Istrinya dengan Air Panas hingga Tewas

2. Rehat dari Kehidupan Asli

Tetapi, itu bukan satu-satunya alasan kenapa kita begitu senang melihat kehidupan orang kaya.

Menurut profesor jurnalistik di Northwestern, Rachel Davis Mersey, mengikuti kehidupan orang kaya memberi kita waktu "istirahat" dari kehidupan kita sendiri.

"Liputan media tentang kehidupan orang kaya memberi apa yang kita sebut dengan pelepasan psikologis atau pelarian," kata Mersey.

"Saya bisa mengesampingkan masalah dan kerumitan hidup saya sendiri untuk sejenak melarikan diri di dunia alternatif," imbuhnya.

Hal ini menjelaskan mengapa reality show The kardashians atau channel YouTube Keluarga Halilintar mendapat banyak penonton.

Apalagi kebanyakan konten yang mereka tunjukkan adalah rumah mewah hingga barang-barang mahal.

Baca Juga: Bayar Hotel Rp1,3 Juta Permalam, Wanita Ini Justru Memilih Tidur di Mobil Karena Hal Ini

3. Terlibat dalam Bisnis

Beberapa orang menyaksikan dan mengikuti kehidupan para Crazy Rich ini untuk mendapatkan pendapat tentang sebuah bisnis.

Harapannya adalah, mereka mungkin lebih siap untuk terlibat dalam bisnis tertentu.

"Orang kaya memiliki lebih banyak kemampuan untuk mengambil tindakan," kata Mersey."

Jika saya kaya dan ada lubang di luar gedung saya, saya mungkin akan lebih tahu tentang siapa yang harus dihubungi untuk memperbaikinya dan bersosialisasi dengan mereka," imbuhnya.

Artinya, beberapa orang mengikuti kehidupan orang kaya karena ingin bisa menyelami pemikiran atau cara kerja para Crazy Rich tersebut.

Baca Juga: Semakin Berumur, Wanita Semakin Menomorduakan Kepuasan Seksual, Lalu Apa Nomor Satunya?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beli Apartemen 43,4 Miliar, Alasan Kelakuan Orang Tajir Bikin Kita "Kepo"

Artikel Terkait